MENGOPTIMALKAN PRODUKSI adalah upaya meningkatkan nilai dari suatu produksi. Seperti meningkatkan kualitas produksi, jumlah produksi, manfaat produksi, bentuk fisik produksi, dsb.
berikut adalah salah satu contoh cara mengoptimalkan produksi pada label makanan di pabrik Indofood.
Semarang, 3/9 (ANTARA) - PT Indofood Sukses Makmur Divisi Noodle Cabang Semarang mengoptimalkan, produksi mi instan untuk mengantisipasi banyaknya permintaan saat bulan puasa dan menjelang lebaran.
"Pada hari-hari biasa, kami hanya mengoperasikan mesin produksi mi instan sekitar 8-9 unit," kata Process Development Quality Control Manager PT Indofood Sukses Makmur Divisi Noodle Cabang Semarang, Herlina Gustati, Kamis.
Namun, kata dia, untuk mengantisipasi melonjaknya permintaan mi instan, saat ini pihaknya telah mengoperasikan sebanyak 11 unit mesin produksi mi instan. "Penambahan operasi mesin tersebut kemungkinan akan berlangsung selama dua bulan," katanya.
Ia mengatakan, pengoptimalan produksi mi instan tersebut hanya dilakukan dengan penambahan jumlah unit mesin, namun jam operasional mesin tetap berjalan seperti biasa, sekitar 22,5 per hari untuk setiap mesin.
"Dengan pengoperasian sebanyak 8-9 unit mesin produksi pada hari biasa, kami dapat memproduksi sekitar 18 ribu bungkus mi instan setiap satu jam dengan waktu operasi selama 22,5 jam," katanya.
Sehingga, dengan pengoperasian sebanyak 11 unit mesin produksi tersebut, pihaknya mampu menambah jumlah produksi menjadi sekitar 22 ribu bungkus mi instan untuk setiap jam.
Disinggung tentang peningkatan jumlah permintaan konsumen terhadap mi instan saat puasa dan menjelang lebaran tersebut, ia mengatakan, jumlah permintaan mengalami peningkatan sekitar 30 persen dibanding hari-hari biasa.
Menurut dia, pihaknya selama ini memproduksi mi instan dengan lima merek, yaitu Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, dan Nikimiku. "Dari kelima merek tersebut, permintaan terhadap produk Indomie selama ini paling besar," katanya seraya enggan menyebutkan jumlah permintaan untuk produk tersebut.
Ia menjelaskan, jalur distribusi untuk kelima merek tersebut juga menyesuaikan dengan besarnya permintaan masyarakat terhadap masing-masing produk, sebab permintaan untuk kelima merek itu di setiap kota berbeda, tergantung kesukaan masyakat di wilayah tersebut.
"Misalnya untuk wilayah Solo, selama ini Supermi yang paling banyak dicari konsumen dibandingkan empat merek lain, sedangkan untuk wilayah Kudus permintaan untuk Sarimi justru yang paling besar," katanya.
Sementara itu, berkaitan dengan program lain yang dilakukan PT Indofood untuk memfasilitasi para pedagang mi instan produk Indofood saat lebaran, Industrial and Public Relation Assistant, Panji D. Risantoro mengatakan, pihaknya telah menyiapkan fasilitas "mudik bareng".
Selama ini, kata dia, pihaknya telah memfasilitasi para pedagang yang tergabung dalam Pedagang Indomie Rebus (PIR) yang mayoritas berasal dari daerah Kuningan, Jawa Barat untuk mudik dengan menyediakan sarana transportasi.
"Pada tahun lalu, kami menyediakan sekitar 20 unit bis yang berangkat dari Yogyakarta, dan tiga unit bis dari Semarang, sedangkan pada tahun ini jumlah pedagang masih didata sebab jumlah armada yang dikerahkan akan menyesuaikan," kata Panji. s